Pas lagi nganggur tiba-tiba aku ke inget sama sahabat-sahabat lama ku.Sahabat ku sejak SD.Enam tahun kita satu kelas pasti ada asem manisnya.Tengkar ? itu udah biasa,yang penting kita tetep solid kan ? wkwk.Dulu kita bersembilan ada aku,Sindi,Cindy,Dana,Aik,Nuril,Wiji,Andi,Wantono.Dulu kalau inget tiap hari rasanya jarang banget di rumah.Sampek punyak jadwal sendiri,ha ha.
Kalau pas di sekolah gitu,kita suka belajar bareng,terus kalau istirahat mainan lompat tali, bekel an, badminton, pokok itu mainan anak kecil jaman dulu lah.Kalau anak kecil jaman sekarang sih?jarang banget mainan kayak gitu.Paling yang di mainin PS,angry bird, atau apalah itu.
Pulang sekolah suka main di gubuk sambil makan bekal masing-masing.Tukeran makanan biar bisa ngerasain bareng.Jalan kaki lewat sawah sambil ketawa-ketawa,aaarrggh itu nggak kerasa banget capeknya,yang ada seneng terus.Kalau sore kita pulang ke rumah masing-masing habis itu ngelanjutin ketawanya di tempat ngajian.Sampek di marahi guru ngaji gara-gara waktunya ngaji masih nggosip aja.Alhasil,kita pulangnya sampek maghrib.Hahaha.Nyampek rumah cuma numpang makan aja sih?habis itu pergi lagi ke tempat les-les an.Ketawanya masih lanjut nggak ?Masih dong ... guru les ku dulu masih muda,anak kuliahan jadi kalau di ajak ketawa masih konek,ha ha.Keluar tempat les tiap hari kita ketemu sama anak tetangga guru les terus bilang "kejaren kita sampek pucuk sana,kalau kamu bisa megang salah satu dari kita tak kasih uang seribu *pas itu uang seribu masih gede nominalnya.lumayanlah buat anak kecil bisa di buat beli permen se plastik*" terus kita lari sampek ujung jalan sambil ngejek anak itu.Ha ha , untungnya sih nggak ada yang kena pegang.Dulu kita kalau disuruh kemana-mana jalan kaki masih seneng-seneng aja,bareng-bareng soalnya *dan pada saat itu belum ada yang bisa pakek motor* tiap hari pulang pergi sekolah,ngaji sama les pasti jalan kaki bareng.Pernah pas pulang les kita nglewatin tempat orang jualan sate.Pak Ali namanya,orangnya itu orang Madura.Sebelum kita nglewati tempatnya kita pasti udah bisik-bisik"Ayo nyapak Pak Ali biar di kasih sate satu bungkus" ha ha dan itu kita lakuin beneran.*terus?di kasih nggak?* nggak?* kratak bangetkan ?.Setelah lulus SD kita udah pada buabaran semua.Aik?kita nggak tau sekarang dia ada dimana? bahkan sampek sekarang pun kita masih jalan sendiri-sendiri *miris*.
Intinya itu,masa-masa SD masa-masa dimana aku menemukan sahabat seperti mereka.Susah seneng kita jalani bareng.Nggak peduli yak apa keadaan di antara kita.Fuh,kangen kalian bangetlah aku.
Blogroll
Labels
- Agama (1)
- ATTITUDE (2)
- Basis Data (4)
- cerita (4)
- cerpen (9)
- Hijrah (2)
- IPS (1)
- Java (5)
- Kewirausahaan (1)
- Mini Novel (1)
- PHP (7)
- PKN (1)
- Puisi (1)
- Sekilas Cerita (1)
- Sekilas Cerita :D (8)
About
Senin, 25 November 2013
Selasa, 29 Oktober 2013
Cinta Baru
3 tahun sudah Ria menunggu
mantannya.Disaat dia merasa jenuh,mantannya selalu berkata “Sabar,aku masih
sayang kamu kok” sampek akhirnya Ria benar-benar merasa jenuh dan mati
rasa.Bagi dia,semua cowok itu sama Pemberi Harapan Palsu alias PHP.Banyak cowok
yang mencoba untuk mendekati dia dan menjadi pengganti mantannya.Tapi Ria masih
tetap menutup hati.Bahkan rasa trauma dalam dirinya itupun ada.
Ketika itu di sekolahnya Ria ada
acara sekolah.Ria salah satu panitia dari penyelenggara acara tersebut.Hampir
setiap hari para panitia acara berkumpul untuk mempersiapkan semua acara tersebut.Ara
salah satu teman Ria yang tak lain juga salah satu panitia acara tersebut yang
selalu menghibur Ria ketika Ria dalam keterpurukan.
“Ria,kamu kenapa?” sapa Ara
“Eh Ara,aku nggak apa kok.Cuma lagi mikir aja,ini acara di
apain lagi biar kliatan seru dan penontonnya juga tertarik”
“Bener nggak apa?”
“Iya,santai aja lo”
Tiap hari Ara menjadi penghibur
Ria sampai akhirnya Ria menemukan titik kenyamanan.Ria dan Ara saling bertukar
cerita tentang masa lalu mereka.Termasuk mantan mereka.
“Ria,denger-denger kamu dulu pernah pacaran selama 3 tahun
ya?”
“Iya,kamu kok tau?”
“Aku tau dari temen-temenmu.Dan kalau nggak salah mantanmu
itu juga satu sekolah sama kita kan?”
“Iya?Emang kamu tau orangnya yang mana?”
“Tau kok.Mantanmu itu kan beken banget di sekolah”
“Hem,dari SMP dulu dia juga gitu”
“Kalau kamu?gimana?
“Apanya?”
“Ya soal mantanmu”
“Oooo,aku sudahlupain semua tentang mantanku”
“Kenapa?”
“Nggak apa.Aku pulang dulu ya?”
“Ooo iya,hati-hati ya”
Caca sahabat Ria menceritakan
tentang perasaan Ara ke Ria.
“Ria”
“Hei Ca,ada apa?”
“Ada yang mau aku omongin ke kamu nih.Soal Ara”
“Ara?Kenapa dia?”
“Sebenarnya,Ara itu suka sama kamu.Tapi dia nggak enak sama
mantanmu itu”
“Nggak enak kenapa?Kan aku udah nggak sama mantanku lagi”
“Nggak tau?.Kamu sayang nggak sih sama Ara?”
“Banget Ca.Dari sekian cowok yang nyobak buat nggantiin
mantan aku.Cuma dia yang bisa bikin aku nyaman”
“Terus?Ara tau?”
“Belum?Masuk kelas aja yuk?”
“Iya deh”
Saat itu Ria ingin mencoba
memperjelas tentang perasaan Ara ke Ria.
“Ara?Aku boleh tanya?”
“Tanya apa?Tanya aja”
“Caca bilang ke aku.Katanya kamu sayang sama aku?Bener?”
“Emm *hening* , iya.Aku sayang banget sama kamu.Tapi aku
ragu buat miliki kamu”
“Ragu kenapa?”
“Aku nggak enak hati sama mantanmu”
“Emang apa hubungannya kita dengan mantanku?Itu kan udah
jadi masa lalu aku?”
“Ya nggak apa.Emang kamu sayang sama aku ?”
“Iya?”
“Kenapa?”
“Aku ngerasa setiap kamu ada buat aku,nyaman itupun juga ada”
“Sabar ya Ria.Tunggu aku sampai kita lulus nanti”
“Kenapa harus nunggu lulus?Kenapa aku harus nunggu kamu?”
“Aku baru berani memilikimu setelah kamu bener-bener lepas
dari mantanmu.Kalau kita satusekolahan gini,aku ngerasa nggak nyaman dan nggak
enak hati sama mantanmu”
“Baik.Aku akan menunggu.Kalau kita emang jodoh nggak kemana
kok”
“iyaaaa”
Ara dan Ria saling memandang dan
memasang muka senyum.Ria percaya kalau Ara nggak akan meninggalkan dia.Dan Ara
pun dengan sabar meyakinkan Ria kalau dia akan memperjelas hubungan mereka.
Categories
cerpen
Minggu, 28 Juli 2013
Catatan Singkat Kita
Aku mengenal mereka sudah lama banget.Sejak kita SMP,tapi
itu hanya biasa-biasa aja sih?.Nggak ada ikatan persahaabatan.Pas kita
lulus,kita sempet lost contact hampir setaun.Tapi untungnya,salah satu temen kita
ada yang ngajak reunian ke SMP.Jadi kita bisa main bareng,tukeran no hp,sharing
bareng.
Nggak kerasa,sekarang kita udah kelas 3 SMK/SMA.Selama itu
aku sangat menikmati kebersamaan ku dengan mereka.Kita jalan-jalan bareng,ke
pantai,keliling kota,hunting foto bareng,susah seneng bareng,buka puasa bareng .Bahkan
kita udah bukan sahabat lagi tapi sudah menjadi saudara :’).Ahhh alay sih emang
kalau di ceritain nya lewat tulisan apa lagi di posting di blog.Tapi aku hanya bisa mengenang mereka lewat
tulisan ceritaku yang terkesan berlebihan ini , hahahaha.
Pernah saat kita kumpul kita sharing tentang rencana kita
setelah lulus sekolah nanti.Ada yang pengen ngelanjutin kuliah,ada yang ingin
ngelanjutin kerja di luar kota.Ahhhh miris buat bayang in nya.Tapi inilah
kita yang mulai beranjak dewasa,dimana kita harus mulai memikirkan masa depan
kita.Bukan lagi memikirkan,kapan kita main? Kapan kita kumpul ? Kapan kita hunting
foto ? Dan kapan kita buka puasa bareng sesuai dengan yang kita
mau.Mungkin,mulai sekarang kita akan sulit bertemu.Tak sebebas dulu lah . . .
Kesibukan kita di kelas 3 rasanya udah mulai menipiskan waktu pertemuan
kita.*semoga ini hanya perasaan ku saja
Huaaaa , aku pasti rindu kalian.Tawa kalian,semangat kalian
buat bully aku,kebersamaan kita yang mungkin tak akan kita dapatkan dengan
bebas seperti dulu.
Foto,pesan singkat , sosnet , mungkin itu sudah cukup buat kita mengenang satu sama lain.Meskipun itu belum tentu cukup buat ngilangin rasa kangen kita.Masa-masa nakal kita .
Aku memberikan kalian kenangan hanya lewat tulisan dan kebersamaan kita.Kalian
lebih dari segalanya buat aku.Terkesan alay memang,tapi inilah cara ku untuk
menyayangi kalian.Hahaha , rayuan ku emang udah basi sih ?
My bestfriend,my life , my everything {}
Categories
cerita
Senin, 27 Mei 2013
Pertemuan Singkat
Di persimpangan stasiun itu,untuk kesekian kalinya Kiki menjemput
Rifky pulang.RIfky menunggu Kiky dan menyambut kedatangan Kiky dengan senyuman.Senyuman yang selama ini Kiky
rindukan dan jarang Kiky lihat.Kiky turun dari motor dan pindah posisi ke
belakang.
Selama perjalanan,mereka bercanda gurau seolah-olah mereka ingin
balas dendam dengan waktu dan keadaan
yang memisahkan mereka.Tak ada kata bosan untuk mereka mengobrol dalam
perjalanan mengelilingi kota.
“Seneng ya bisa ketemu aku lagi ?” tanya Rifky dengan ketawa usil
“Huft , mulai deh Grnya” jawab Kiky dengan muka tersipu malu
“Hallah,kalau seneng bilang aja.Muka merah mu kelihatan tuh dari
spion” ketawa usil itulah yang bikin Kiky merindukan Rifky.Menginginkan dia
untuk segera pulang ke kota mereka.
“La kamu sudah tau?ngapain kamu tanyak lagi?hem?” kata Kiky gemas dan mencubit pipinya.
“Ya nggak apa dong.Biar kitanya nggak kaku.Meskipun kita jarang
ketemu kan?Tapi kita harus tetap woles mbak bro” kalimat yang Rifky ucapkan itu
seolah-olah menunjukkan pada Kiky kalau mereka harus merasakan kenyamanan saat
bertemu.
Bermenit-menit mereka jalan-jalan keliling kota dan akhirnya
mereka sampai di rumahnya Rifky.Kiky
turun dari sepeda dan Kiky berpamitan dengan orangtuanya.Saat Kiky hendak
mencium tangan ayah Rifky,tiba-tiba saja ayah Rifky berkata “Kok buru-buru
pulang?Masuk dulu kerumah sana”.Kiky hanya tersenyum dan Rifky tertawa puas
mendengar omongan ayahnya itu yang melarang Kiky untuk segera pulang.
“Kasian.Nggak di bolehin pulang ya sama ayah.Bandel sih kalau di
bilangi?” ejek Rifky
“Emang kamu bilang apa ke aku?” tanya Kiky polos
“Kamu nggak denger apa gimana sih ? Tadi kan aku udah
bilang,mampir dulu kerumah.Pulangnya nanti dulu aja” jelas Rifky
“Tapikan ini udah sore bang?” Kiky mencoba mencari alasan
“Hallah,alasan kamu aja.Biasanya kamukan pulangnya hampir
maghriban”kata Rifky
“Tapikan? . . . .” Kiky masih mencari alasan
“Tapi apa?sudah jangan banyak alasan.Pulang nanti dulu aja
lo.Jarang-jarangkan kamu main kerumah?” Rifky memotong omongan Kiky
“Iya deh iya nurut.Nggak sopan banget sih motong omongan orang?”
gerutu Kiky
“Biarin “ ejek Rifky
Saat mereka sedang asyik ngobrol,tiba-tiba dengar suara ibu ibu
yang memanggil nama Rifky.Yang tak lain suara itu adalah suara ibu Rifky
“Rif,kok baru pulang jam segini?Habis dari mana aja?” tanya ibu
Rifky
Kiky hanya tertawa melihat Rifky yang bingung mencari jawaban yang
tepat untuk ibunya.
“Iya bu.Tadi aku habis beli sesuatu bentar.Jadi pulangnya telat”
alasan Rifky
“Alasan aja” kata ibu Rifky
Rifky hanya tersenyum dan kesal melihat Kiky yang menertawakan dia
karna bingung mencari alasan.
“Sayang,aku kangen” kata rIfky sambil memeluk Kiky erat erat
“Tadinya sih aku kangen.Tapi sekarang udah nggak tuh” kata Kiky
Mendengar pernyataan Kiky yang seperti itu,Rifky kesal dan melepas
pelukannya.
“Kok bisa gitu?” tanya Rifky heran
“La kan udah ketemu bos.Jadi ukuran levelnya itu rendah.Coba kalau
kita jauhan lagi,pasti kangenku ke kamu naik ke level paling atas lagi nih” jawab
Kiky dengan tertawa kecil.Mendengar pernyataan Kiky yang seperti itu,Rifky
mulai paham.
“Hehehe,iya sih?Bisa aja kamu ini” jawab Rifky
“Hehehe.Kamu balik lagi kesana kapan ?” tanya Kiky dengan muka
polos
“Besok lusa non” jawab Rifky
“Kok bentar banget?” tanya lagi Kiky dengan muka cemberut
“La mau gimana lagi?Aku kan pulang kesini bukan untuk liburan?Tapi
harus ada yang aku urus?” Rifky mencoba menjelaskannya
Tiba-tiba saja suasana menjadi hening.Mereka saling bertatap
muka.Melihat muka Rifky yang seperti itu,Kiky merasa bersalah dan dia mencoba
untuk meyakinkan Rifky kalau dia akan baik-baik saja.
“Iya udah deh nggak apa.Liburnya masih lama ya?” Kiky mencoba
untuk tersenyum dan mengajak Rifky tertawa.Dalam hati Kiky berkata “Entah emoticon apa yang harus aku tunjukkan
ke kamu Rif?Aku bingung,aku nggak sanggup nunjukkin ke kamu tentang keadaanku
yang sesungguhnya disini selama kita jauh”
“Heheheh,tau gitu lo.Makasi ya udah mau ngertiin aku?” kata Rifky
sambil memeluk Kiky untuk kesekian kalinya.
“Iya sama sama bos” balas Kiky dengan senyumannya itu.Dalam hati
Rifky pun berkata “Aku tau kamu sulit
untuk melepasku kembali.Tapi aku juga nggak bisa nglakuin apa-apa.Aku harap
kamu tau,semua yang ku lakukan ini untuk masa depan kita”
Hari semakin larut.Kiky pamit untuk pulang.Sebenarnya sih Rifky
nggak ngijinin,tapi mau gimana lagi
“Aku pulang dulu ya” pamit Kiky
“Emm,iya deh.Besok aku main ke rumahmu ya?” pinta Rifky
“Ok.Bye”
Keesokan harinya mereka bertemu lagi.Tapi,kali ini Rifky datang ke
rumah Kiky hanya untuk sebentar.Hanya untuk berpamitan saja.
“Hai sayang” sapa Rifky
“Hai juga,masuk dulu deh” tawar Kiky
“Emm , nggak usah deh.Aku kesini Cuma mau pamitan aja.Aku mau
berangkat sekarang”
“Lo,kok gitu?Katanya besok berangkatnya?” tanya Kiky dengan muka
kesal
“Aku lupa kalau tiketnya hari ini.Lagian kebetulan urusan ku
disini sudah selesai kok” kata Rifky
“Iya udah,hati hati ya” pesan Kiky
Rifky hanya tersenyum dan melambaikan tangan.Kiky tak bisa menahan
tetesan air matanya dengan cepat dia masuk ke rumah.Dia masih belum puas untuk
mengeluarkan semua rasa rindunya ke Rifky.Beberapa menit saat dia merasa
tenang,Kiky mengirim pesan singkat kepada Rifky
“Jujur,aku
kecewa ketika kamu datang ke rumahku hanya untuk berpamitan.Tapi aku juga nggak
bisa apa-apa.Cepat pulang ya . . . Dikota ini aku masih menunggumu pulang.Kota
Kita”
Membaca pesan dari Kiky,Rifky hanya tersenyum.Dalam hati dia
berkata “Tunggu aku pulang
sayang.Secepatnya aku akan kembali untuk kita”
Categories
cerpen
Senin, 11 Maret 2013
Sahabatku Saudaraku
Aku merasa beruntung punya teman ,sahabat dan sekaligus
saudara seperti mereka.Bagiku,mereka adalah keluarga keduaku.Yang ada saat aku
benar benar merasa di ujung lelah.Mereka nggak pernah bosen buat bikin aku
tersenyum dan tertawa seperti orang gila.Iya . . . mereka ini -> Atik,Bela,Fabian,Rif’an,Afif,Silvi,Fitria,Hendy,Aldino,Ida,Dita,Rama,
Anita,Aulia dan Vero.Terimakasi banget deh sama kalian yang udah menjadi
alasanku untuk bisa tersenyum,tertawa,bahkan sampai bisa membuat tulisan ini.
Rasanya,nggak bosen deh kalau bisa ketemu bareng
mereka.Ngakak bareng,cerita bareng,susah bareng ,seneng nya juga bareng.Nggak
ada mereka?Mungkin aku nggak bakalan bisa ngerti arti kebersamaan.Kalau udah
ketemu dan kumpul bareng mereka itu rasanya udah lupa segalanya.Lupa
waktu,tugas bahkan sampai rumah.Tanpa mereka,mungkin aku nggak bakalan bisa
merangkai kata dalam ceritaku ini lewat sebuah tulisan.Bersyukur banget aku
punya mereka.
Mungkin,kalau kita udah dewasa nanti.Masa masa seperti ini
pasti bakalan langka buat kita rasa in.Kita udah terlalu sibuk dengan dunia
baru kita.Dari sekian waktu yang ada,mungkin hanya tertentu saja waktu yang
tersedia buat kita mengulang masa masa kebersamaan kita.
Love You So Much deh buat kalian.Udah nggak ada kata lagi yang
bisa aku rangkai buat kalian semua.Selain kata sayang , sayang dan sayang buat
kalian.Aku pasti bakalan rindu kalian banget kalau kita udah dewasa nanti.
Suatu saat nanti,semoga kita bisa berkumpul lagi dengan
keadaan kalian yang benar benar beda dari sekarang.Iya,semoga saja. . ..
Categories
Sekilas Cerita :D
Selasa, 05 Maret 2013
Antara Aku dan Kesibukanmu
Eki dan Rifky adalah sepasang kekasih yang berada dalam
posisi hubungan jarak jauh.Bahasa kerennya sih LDR (Long Distance
Relationship).Mereka terpisah oleh jarak ratusan kilometer.Mereka memang satu
provinsi,tapi mereka berada di kota yang berbeda.
Suatu ketika,Eki dan Rifky sedang berbincang bincang lewat
via telepon.Eki mencoba mengeluhkan semua yang dia rasakan selama mereka
terpisah.Mendengar keluhan itu,Rifky hanya bisa menjadi pendengar yang baik
tanpa bertindak.
“Sayang,lagi apa?” sapa Eki
“Ini lagi ngerjain tugas sayang” tampak suara Rifky dari
sana
“Ngerjain tugas lagi?Sesibuk itukah kamu?” mulai mengeluh
Eki
“Mau gimana lagi?Cuma ini yang aku lakukan selama aku
disini?”
“Ya sudah,lanjutkan dulu tugasmu!”
“Kamu kenapa sayang?”
“Aku nggak apa kok”
“Beneran nggak kenapa-napa?”
“Iya”
“Kamu marah?”
“Nggak”
“Sudah jujur saja”
Mendengar pernyataan itu,Eki hanya bisa terdiam.Dalam hati
dia ingin mengeluh semua rasa kekecewaannya selama ini.Tapi,Eki merasa dia tak
berhak untuk mengeluh di depan Rifky.Eki tau,tujuan utama Rifky disana adalah
menyelesaikan study nya.Tapi hatinya merasa tak dianggap oleh Rifky yang
terlalu sibuk dengan dunia barunya disana.
“Aku marah pun percuma.Aku bisa apa kalau kamu sudah sibuk
dengan tugasmu?Aku ngerasa itu tak ada
gunanya.Dan aku juga nggak berhak buat marah dengan keadaan yang seperti ini”
keluh Eki
“Maafin aku sayang.Maaf kalau selama ini aku jarang
memperhatikanmu.Maaf kalau selama ini aku tak bisa berada di sampingmu secara
nyata”
Mendengar suara Rifky yang merasa bersalah seperti itu,Eki
hanya bisa meneteskan air matanya.Dia tak berdaya . . .
“Ya sudahlah.Mau gimana lagi?”
“Kamu nangis?”
“Nggak kok.Aku kan bukan orang yang cengeng”
Eki mencoba menahan air matanya yang telah menetes dan
membuatnya merasa semakin sesak.Eki mencoba untuk kuat dan tegar di depan
Rifky.Meskipun nyatanya kekecewaannya itu benar benar telah menguasainya.
“Sudahlah,jangan bohong.Aku mengenal mu sudah lama
sayang.Aku tau semua tentang kamu secara luar dalam.Aku kenal betul siapa
kamu?”
“Kalaupun aku menangis?Kamu bisa apa?Kamu nggak bisa apa-apa
kan?Kamu terlalu sibuk dengan dunia baru mu.Sampai akhirnya kamu lupa ada aku
disini”
“Kumohon,jangan buat aku merasa bersalah dan semakin tak
berdaya.Aku tau,aku tak bisa disampingmu secara nyata.Untuk menghapus air
matamu pun aku tak mampu.Aku hanya bisa memelukmu dari kejauhan”
Rifky masih terus mencoba untuk menenangkan dan meyakinkan
Eki,kalau Rifky akan segera menjemput Eki.
“Ya sudah,aku mau istirahat dulu.Aku lelah”
“Ya sudah.Selamat istirahat ya sayangku.Baik-baik ya disana”
“Iya abang”
Dengan cepat,Eki pun segera menutup percakapan itu.Eki masih
terus menangis merasakan rindu yang hanya dia pendam dalam hati.Tiba-tiba
saja,hp-nya bergetar.Terdapat satu pesan yang masuk kedalam inboxnya.
Aku akan segera
kembali menjemputmu sayang.Bersabarlah.Disini aku juga berjuang untuk
kamu,untuk masa depan kita.Aku hanya ingin membuktikan kepada mereka terutama
orang tua mu kalau aku layak disampingmu.Sekali lagi,maafkan aku yang nggak
bisa menggenggam dan memelukmu secara nyata.Hanya dengan cara mendoakanmu lah
aku bisa memelukmu dari sini
Membaca pesan inboxnya itu Eki merasa bersalah,karna dia
mengeluh disaat Rifky berada dalam posisi lelah dengan kesibukannya.Eki
merasa,dia seperti anak kecil.Setelah membaca dan merenungi isi pesan dari
Rifky itu,dia bergegas menarik selimut dan berharap bisa bertemu dengannya dalam
mimpi tidurnya.
Categories
cerpen
Langganan:
Postingan (Atom)