Minggu, 16 Oktober 2016

Your Screet Admirer

Diposting oleh Kuliner Malang di 07.58 0 komentar
Meski kau takkan pernah tau
Ketulusan hatiku ini
Biar ku simpan dalam mimpi

Aku lupa kapan tepatnya kita bertemu.Aku melihatmu tapi kamu sibuk dengan duniamu.Aku juga lupa bagaimana bisa aku mengagumimu?Bagiku mengagumimu terkadang gak butuh alasan yang jelas.Saat itu,kamu berjalan didepanku dengan tampang yang biasa tak ada yang istimewa.Dalam hatiku "cakep ya?" iya,cakep emang,mungkin itu awal aku mengagumimu.Lalu saat itu waktu berpihak denganku untuk bisa menyapamu meskipun itu hanya sekedar "mas" lalu kamu memberiku senyuman yang terlihat tulus dan akupun semakin mengagumimu.
Berjalannya waktu,kamu menjadi orang yang sangat dikenal banyak orang.Banyak perempuan dan seketika nyaliku turun.Jangankan menegurmu dan menyapamu "mas" untuk melihat ke arahmu saja aku harus mencuri-curi agar aku bisa lebih lama melihatmu.Teman-temanku yang saat itu gemes dengan tingkahku,mereka memaksaku untuk menegurmu dan memulai dulu,tapi sekali lagi aku gak berani.
Dalam hati ingin sekali menyapamu dan berfoto denganmu,tapi apa daya semua itu hanya ekspektasi yang sulit untuk dijadikan nyata.Dan beruntungnya aku yang sampai saat ini masih menikmati peranku sebagai pengagum rahasiamu entah sampai kapan dan akan berhenti dimana?

Apalah arti seorang pengagum rahasia yang hanya bisa melihat dari jauh dan mendoakan dalam diam. sekali ketemu bisa bahagia,sekali ngobrol bisa seneng nya gak karuan ...

Selasa, 17 Mei 2016

Hijrah-ku

Diposting oleh Kuliner Malang di 11.24 1 komentar
Dulu aku memang enggan untuk melangkah mendekati-Mu.Membicarakan-Mu pun aku menolak.Tapi dengan kebesaran-Mu,Engkau merangkulku untuk mendekati-Mu

Untuk mu teman-temanku,
          Masih teringat jelas saat itu,saat kita sudah mulai untuk menata masa depan setelah lulus SMK.Semua masih berjalan normal,kita main,kita kumpul,kita sharing.Sempat ada yang tanya dari kalian "Mak,kamu habis ini mau lanjut kemana? Kuliah apa kerja?" Aku diam dan mikir,lalu aku menjawab "Belum tau" karna saat itu aku memang masih belum tau akan masa depan ku.Aku sering merasakan ke gagalan berkali-kali.Jatuh pu berkali-kali.
         Berapa hari kemudian...
         Tanpa ada angin,tanpa ada hujan aku memberi kabar yang bisa dibilang menyakiti hati mereka "Aku keterima kuliah di Bandung" suasana menjadi hening.Temen-temenku yang tadinya ketawa langsung diam ketika mendengar kabar itu.Ada yang bilang "Mak,kamu kok tega ya? Gak ada kabar mau lanjut kemana? Setiap di tanyain pasti jawabannya belum tau.Tiba-tiba pas kumpul kamu bilang "Aku keterima kuliah di Bandung" terus kita harus ngomong apa?".Dan saat itu pun aku juga melihat ke arah seorang laki-laki yang pernah menjadi apapun buat aku,menjadi orang yang paling aku sayang.Saat itu laki-laki itu berkata "Aku pulang,kamu pergi.Aku minta ketemu sampai sekarang kita belum ketemu.Sekali ketemu kamu bilang seperti itu,sakit hati ku Yank".Aku diam,aku hanya diam dan diam."Mendingan kita putus aja" lanjutnya.Dan mendengar pernyataan itu aku semakin terdiam dan menunduk. 
          Aku berangkat.Semuanya masih berjalan biasa.Satu tahun kemudian aku pulang.Aku kumpul lagi dengan mereka.Saat itu diantara mereka ada yang bingung lihat perubahanku.Lalu mereka bertanya "Mak,kamu kenapa?" lalu aku pun berbalik tanya "Emang aku kenapa?" dan mereka masih bingung.Mungkin diantara kalian masih ada yang belum bisa menerima keadaan ku. Aku memilih merantau keluar kota,tanpa adanya pembicaraan terlebih dahulu dengan kalian.Tiba tiba saja aku pamit setelah semua proses selesai.Lalu aku pulang menemui kalian dengan keadaan yang seperti ini.Datang dengan baju yg ribet,serba panjang,seperti emak emak,tak lagi modis,bahkan aku cenderung diam tak serame dulu.
         Saat kita kumpul,ada beberapa temanku yang bertanya "apa kamu gak risih di katain emak emak? Apa kamu gak risih memakai baju yang sebesar itu? Apa kamu gak risih memakai jilbab yang selebar itu?" Dan aku menjawab "jika mereka menganggap ku seperti emak emak,tidak apa.bagi ku itu adalah godaan.risih? Awal nya memang iya.tapi seiring berjalannya waktu,semua berlalu begitu saja" mereka pun cuma bisa terdiam dan memandang ku heran.Bahkan ada saat itu salah satu temen ku bertanya "Mbak,kamu gak ikut aliran sesat kan?" aku hanya bisa tersenyum mendengar pertanyaan itu.

          Sebenarnya tak ada yg terjadi apa apa dengan ku.Tak ada yang merubah ku menjadi orang lain,menjadi orang yang tak kalian kenal seperti dulu.Jangan lihat lebar nya kain yang menutupi kepalaku.Jangan lihat pakaian yang memanjang yang sedang aku pakai.Jangan lihat sikap ku yang tiba tiba pendiam.Karna sesungguhnya apa yang aku jalani tak semudah dengan apa yang kalian lihat.Sebenarnya aku pun masih sama seperti kalian.Masih merangkak untuk menuju Rahmat-Nya .


        Saat itu aku menyadari,aku tidak akan bisa seperti ini tanpa ada campur tangan Allah SWT.Maaf jika hijrahku mengganggu kalian.Suatu saat kalian pasti akan mengerti apa yang aku jalani saat ini.

Senin, 16 Mei 2016

Malang-Bandung

Diposting oleh Kuliner Malang di 03.24 0 komentar

Menjadi anak rantau itu pilihan.Dari dulu aku memang punya keinginan untuk merantau keluar kota.Dan akhirnya tersampai juga.Ini bukan pertama kalinya aku merantau dan Bandung bukan kota pertama yang menjadi tempat rantauan ku.Ini kedua kalinya aku merantau.
Sering aku ditanya kenapa kok aku tidak kuliah di Malang? Di salah satu Universitas favourite yang ada di Malang? Aku hanya menggeleng kepala karena memang aku tidak ada keinginan untuk kuliah di Malang.Pertanyaan kedua adalah jadi anak rantau itu enak gak sih? Jadi anak rantau itu susah susah gampang.Bebas,iya memang bebas.Kita bebas mau pergi sama siapa? kemana? berangkat jam berapa? pulang jam berapa?.Tapi ada tanggung jawab yang saat itu emang sedang di tanggung oleh anak rantau.Nilai kuliah? Keberhasilan? Wisuda? Masih banyak hal lagi yang harus di pikirkan oleh anak rantau.Kalau pulang malem,main,dan sebagainya itu hanya hiburan anak rantau untuk mengisi kekosongan waktu dan menghilangkan jenuh karena segala penat selama di tempat rantau.

Merantaulah, maka kamu akan tau rasanya menahan rindu. Kamu akan tau sedih nya perpisahan.Merantaulah,maka kamu akan tau apa yang harus kamu perjuangkan sampai kamu menemukan titik sukses.Merantaulah,maka yang kamu rasakan hanyalah ingin pulang. Kamu akan tau mahalnya untuk bisa bertemu dengan keluarga dan temanmu.
Merantaulah,agar kamu merasakan pulang ke rumah adalah rezeki.

 

Desi Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review