Pertemuan mereka berawal dari mereka memasuki SMA.Diana yang
saat itu menjadi gadis cupu dan siswa baru di suatu sekolah yang ternama dan
Dito yang saat itu menjadi seniornya Diana.Mereka di pertemukan di sebuah komunitas di
sekolah mereka.Namanya komunitas Fotografi
Saat itu Diana bertanya-tanya ke Dito tentang
fotografi.Diana dan Dito memang sama-sama suka fotografi.Sampai seiring
berjalannya waktu tak jarang mereka jalan keluar sekedar mencari view untuk
hunting foto.Disitulah mereka mulai semakin dekat.
“Diana,kamu seneng banget ya bidang fotografi?” tanya Dito
untuk membuka percakapan mereka
“Iya kak,aku seneng banget tentang fotografi.Cuma aku masih
belum punya kameranya sendiri sih?” jawab Diana
“Ooo, la terus selama ini kalau kamu foto-foto pakai kamera
siapa Din?”
“Pinjem temen,kalau nggak gitu pakek hp.Tapi sekarang lagi
proses nabung kok”
“Iya udah nggak apa,nabungnya pelan-pelan aja dulu.Sementara
kamu pakek kamera ku dulu aja”
“Iya,makasih ya kak Dit”
“Kamu mau kemana sekarang? Sibuk nggak?”
“Eeeemmm enggak sih,rencana mau pulang.Emang kenapa kak?”
“Aku ajak kamu jalan-jalan mau nggak? Lagi pengen hunting
nih”
“Iya udah ayok kak”
“Beneran kamu mau ikut?”
“Beneran kamu mau ikut?”
“Iya beneran”
Dito mengajak Diana kesebuah gedung tua.Gedungnya
peninggalan jaman Belanda dan itu masih terawat.Banyak yang melakukan
pemotretan di gedung itu.Tidak hanya gedungnya yang bagus,tetapi juga
pemandangannya di belakang.
“Diana,kamu biasanya kalau foto-foto suka dimana?”
“Dimana aja sih kak,yang penting viewnya bagus.Kan biasanya
bagus jeleknya hasil foto kita itu kan tergantung dari cara kita mainin
kameranya”
“Iya sih Din”
Tak berapa lama kemudian suasana menjadi hening.Dito yang
saat itu mulai nyaman dengan Diana mencoba untuk mengutarakan isi hatinya.
“Diana,ada yang mau aku omongin sama kamu”
“Iya,apa kak?”
“Aku suka sama kamu,aku nyaman sama kamu”
“Oooo,syukurlah kalau kakak nyaman sama aku”
“Kamu peka nggak sih?”
“Apanya kak?”
“Aku pengen kamu jadi pacar aku.Gimana?”
“Apa nggak terlalu cepat kak?”
“iya sih,aku kasih kamu waktu buat mikir dulu,aku tunggu
sesiap mu”
Keadaan semakin hening setelah Dito mengungkapkan
perasaannya.Seiring berjalannya waktu,beberapa lama kemudian Diana akhirnya
memberi jawaban.
Malam minggu Dito mengajak ngedate Diana di sebuah cafe
favorit mereka.Dito masih menunggu jawaban dari Diana meskipun itu sudah
berbulan-bulan.Sampai akhirnya di tempat itu . . . .
“Kakak,setelah aku fikir-fikir dan setelah aku ngejalani
semua ini sama kamu,aku udah mutusin kalau aku ???????”
“Aku apa Din?”
“Aku mau jadi pacar kamu.Aku mau nerima kamu”
“Serius Din?”
“Iya,aku udah mulai nyaman sama kamu.Makasih ya kak,kakak
setia nunggu jawaban dari aku”
“Iya Din,makasih juga ya kamu mau nerima aku”
Malam itu adalah Satnight terindah
Dito.Akhirnya,kesabarannya menunggu jawaban dari Diana selama berbulan-bulan
berbuah hasil juga.