Di persimpangan stasiun itu,untuk kesekian kalinya Kiki menjemput
Rifky pulang.RIfky menunggu Kiky dan menyambut kedatangan Kiky dengan senyuman.Senyuman yang selama ini Kiky
rindukan dan jarang Kiky lihat.Kiky turun dari motor dan pindah posisi ke
belakang.
Selama perjalanan,mereka bercanda gurau seolah-olah mereka ingin
balas dendam dengan waktu dan keadaan
yang memisahkan mereka.Tak ada kata bosan untuk mereka mengobrol dalam
perjalanan mengelilingi kota.
“Seneng ya bisa ketemu aku lagi ?” tanya Rifky dengan ketawa usil
“Huft , mulai deh Grnya” jawab Kiky dengan muka tersipu malu
“Hallah,kalau seneng bilang aja.Muka merah mu kelihatan tuh dari
spion” ketawa usil itulah yang bikin Kiky merindukan Rifky.Menginginkan dia
untuk segera pulang ke kota mereka.
“La kamu sudah tau?ngapain kamu tanyak lagi?hem?” kata Kiky gemas dan mencubit pipinya.
“Ya nggak apa dong.Biar kitanya nggak kaku.Meskipun kita jarang
ketemu kan?Tapi kita harus tetap woles mbak bro” kalimat yang Rifky ucapkan itu
seolah-olah menunjukkan pada Kiky kalau mereka harus merasakan kenyamanan saat
bertemu.
Bermenit-menit mereka jalan-jalan keliling kota dan akhirnya
mereka sampai di rumahnya Rifky.Kiky
turun dari sepeda dan Kiky berpamitan dengan orangtuanya.Saat Kiky hendak
mencium tangan ayah Rifky,tiba-tiba saja ayah Rifky berkata “Kok buru-buru
pulang?Masuk dulu kerumah sana”.Kiky hanya tersenyum dan Rifky tertawa puas
mendengar omongan ayahnya itu yang melarang Kiky untuk segera pulang.
“Kasian.Nggak di bolehin pulang ya sama ayah.Bandel sih kalau di
bilangi?” ejek Rifky
“Emang kamu bilang apa ke aku?” tanya Kiky polos
“Kamu nggak denger apa gimana sih ? Tadi kan aku udah
bilang,mampir dulu kerumah.Pulangnya nanti dulu aja” jelas Rifky
“Tapikan ini udah sore bang?” Kiky mencoba mencari alasan
“Hallah,alasan kamu aja.Biasanya kamukan pulangnya hampir
maghriban”kata Rifky
“Tapikan? . . . .” Kiky masih mencari alasan
“Tapi apa?sudah jangan banyak alasan.Pulang nanti dulu aja
lo.Jarang-jarangkan kamu main kerumah?” Rifky memotong omongan Kiky
“Iya deh iya nurut.Nggak sopan banget sih motong omongan orang?”
gerutu Kiky
“Biarin “ ejek Rifky
Saat mereka sedang asyik ngobrol,tiba-tiba dengar suara ibu ibu
yang memanggil nama Rifky.Yang tak lain suara itu adalah suara ibu Rifky
“Rif,kok baru pulang jam segini?Habis dari mana aja?” tanya ibu
Rifky
Kiky hanya tertawa melihat Rifky yang bingung mencari jawaban yang
tepat untuk ibunya.
“Iya bu.Tadi aku habis beli sesuatu bentar.Jadi pulangnya telat”
alasan Rifky
“Alasan aja” kata ibu Rifky
Rifky hanya tersenyum dan kesal melihat Kiky yang menertawakan dia
karna bingung mencari alasan.
“Sayang,aku kangen” kata rIfky sambil memeluk Kiky erat erat
“Tadinya sih aku kangen.Tapi sekarang udah nggak tuh” kata Kiky
Mendengar pernyataan Kiky yang seperti itu,Rifky kesal dan melepas
pelukannya.
“Kok bisa gitu?” tanya Rifky heran
“La kan udah ketemu bos.Jadi ukuran levelnya itu rendah.Coba kalau
kita jauhan lagi,pasti kangenku ke kamu naik ke level paling atas lagi nih” jawab
Kiky dengan tertawa kecil.Mendengar pernyataan Kiky yang seperti itu,Rifky
mulai paham.
“Hehehe,iya sih?Bisa aja kamu ini” jawab Rifky
“Hehehe.Kamu balik lagi kesana kapan ?” tanya Kiky dengan muka
polos
“Besok lusa non” jawab Rifky
“Kok bentar banget?” tanya lagi Kiky dengan muka cemberut
“La mau gimana lagi?Aku kan pulang kesini bukan untuk liburan?Tapi
harus ada yang aku urus?” Rifky mencoba menjelaskannya
Tiba-tiba saja suasana menjadi hening.Mereka saling bertatap
muka.Melihat muka Rifky yang seperti itu,Kiky merasa bersalah dan dia mencoba
untuk meyakinkan Rifky kalau dia akan baik-baik saja.
“Iya udah deh nggak apa.Liburnya masih lama ya?” Kiky mencoba
untuk tersenyum dan mengajak Rifky tertawa.Dalam hati Kiky berkata “Entah emoticon apa yang harus aku tunjukkan
ke kamu Rif?Aku bingung,aku nggak sanggup nunjukkin ke kamu tentang keadaanku
yang sesungguhnya disini selama kita jauh”
“Heheheh,tau gitu lo.Makasi ya udah mau ngertiin aku?” kata Rifky
sambil memeluk Kiky untuk kesekian kalinya.
“Iya sama sama bos” balas Kiky dengan senyumannya itu.Dalam hati
Rifky pun berkata “Aku tau kamu sulit
untuk melepasku kembali.Tapi aku juga nggak bisa nglakuin apa-apa.Aku harap
kamu tau,semua yang ku lakukan ini untuk masa depan kita”
Hari semakin larut.Kiky pamit untuk pulang.Sebenarnya sih Rifky
nggak ngijinin,tapi mau gimana lagi
“Aku pulang dulu ya” pamit Kiky
“Emm,iya deh.Besok aku main ke rumahmu ya?” pinta Rifky
“Ok.Bye”
Keesokan harinya mereka bertemu lagi.Tapi,kali ini Rifky datang ke
rumah Kiky hanya untuk sebentar.Hanya untuk berpamitan saja.
“Hai sayang” sapa Rifky
“Hai juga,masuk dulu deh” tawar Kiky
“Emm , nggak usah deh.Aku kesini Cuma mau pamitan aja.Aku mau
berangkat sekarang”
“Lo,kok gitu?Katanya besok berangkatnya?” tanya Kiky dengan muka
kesal
“Aku lupa kalau tiketnya hari ini.Lagian kebetulan urusan ku
disini sudah selesai kok” kata Rifky
“Iya udah,hati hati ya” pesan Kiky
Rifky hanya tersenyum dan melambaikan tangan.Kiky tak bisa menahan
tetesan air matanya dengan cepat dia masuk ke rumah.Dia masih belum puas untuk
mengeluarkan semua rasa rindunya ke Rifky.Beberapa menit saat dia merasa
tenang,Kiky mengirim pesan singkat kepada Rifky
“Jujur,aku
kecewa ketika kamu datang ke rumahku hanya untuk berpamitan.Tapi aku juga nggak
bisa apa-apa.Cepat pulang ya . . . Dikota ini aku masih menunggumu pulang.Kota
Kita”
Membaca pesan dari Kiky,Rifky hanya tersenyum.Dalam hati dia
berkata “Tunggu aku pulang
sayang.Secepatnya aku akan kembali untuk kita”
0 komentar:
Posting Komentar