“Friendzone adalah
dimana sepasang orang yang terjebak dalam hubungan yang berada di zona
pertemanan.Dimana seseorang tersebut hanya di anggap sebagai teman dan
seterusnya akan tetap menjadi teman sampai akhirnya ada yang berani salah satu dari
mereka untuk memutuskan menjalin sebuah komitmen yang pasti”
Sekarangpun
Raden dan Rika adalah sepasang orang yang sedang terjebak dalam dunia yang
disebut friendzone.Mereka saling
kenal sejak SD, bahkan mereka pernah satu bangku.Tanpa mereka sadari, takdir
telah membawa mereka untuk menjadi teman sekolah sampai SMA.Mereka masuk di SD
yang sama, SMP yang sama, dan SMA yang sama tanpa ada perjanjian.Mereka baru
tahu kalau mereka satu sekolah ketika mereka mendapat pengumuman penerimaan
murid baru disekolahnya.Raden dan Rika merupakan salah satu murid teladan
disekolahnya.Tak heran kalau mereka selalu masuk di sekolah favorit dan selalu
menjadi di peringkat yang tertinggi.Entah Raden yang peringkat satu dan Rika
peringkat dua seangkatan atau sebaliknya.Mereka sangat populer, tak khayal
kalau setiap mereka ulang tahun selalu dapat banyak kado dari teman lawan
jenisnya.Tapi tetap saja kado itu tak berarti bagi mereka karena lawan jenisnya
itu hanya sebagai teman biasa.
Mereka
memang sudah kenal sejak SD, tapi getaran cinta yang mereka rasakan itu ada
sejak SMP.Saat itu, Rika mengalami kecelakaan
yang membuatnya harus dirawat inap di rumah sakit berhari-hari.Separuh
wajahnya mengalami luka-luka sehingga bekas lukanya tidak bisa di sembuhkan
secara total dan dalam waktu yang singkat.Sejak saat itulah banyak teman
lelakinya yang menjauhi mereka karena menurut mereka Rika bukan cewek yang
cantik lagi.Berbeda dengan Raden yang setia menjenguk dan merawat Rika dengan
telaten saat Rika dalam kondisi sakit.Orang tua mereka memang sangat dekat,
sehingga sudah biasa kalau Raden keluar masuk rumah Rika dengan bebas begitupun
sebaliknya.Sejak saat itulah Rika merasakan getaran cinta dan detakan jantung
yang kuat terhadap Raden.
Kring ... kring ... kring ...
Bel masuk sekolah
sudah bunyi.Itu pertanda pelajaran Bu Putri akan segera berlangsung.Bu Putri
adalah guru Bahasa Inggris yang killer.Tak
tanggung-tanggung dia memberi nilai kepada muridnya dengan nilai yang
jelek.Terutama pada anak yang bandel dan susah diatur.Pelajaran dimulai dan
seperti biasanya Rika duduk di depan dan Raden dibelakang Rika.
“Anak-anak, sekarang buka buku
halaman seratus tentang Simple Past Tense”
teriank Bu Putri dengan suara yang melengking.Rika dan Raden memandang Bu Putri
dengan perasaan yang bosan selama pelajaran itu berlangsung.
Pelajaran
sudah berlangsung dua jam, itu berarti jam pelajaran Bahasa Inggris sudah
selesai.Seusai pelajaran selesai, Raden mengantar Rika ketempat kerjanya.Rika
merupakan salah satu siswa yang ambil kerja part
time untuk menambah uang jajannya dia.
“Rik, yuk aku anter” tawar Raden
“Yuk Den. Eh bentar, ada yang
ketinggalan.Bentar ya aku ke kelas dulu” jawab Ri
“Oke Rik, aku tunggu di parkiran
yak” Raden pamit ke parkiran lebih dulu untuk mengambil motornya.Rikapun segera
menemui Raden setelah kembali ke kelasnya.
Jarak
dari sekolah ke tempat kerja part time
Rika emang gak jauh.Butuh waktu sekitar lima belas menit untuk sampai sana
dengan naik motor.
“Rik, entar pulang jam berapa? Aku
jemput ya?” tanya Raden sekaligus menawarkan jemputa kepada Rika
“Hem gak usah Den. Entar aku
bareng aja sama Shanti.Kan rumah kita juga sejalan.Entar kasian kamunya bolak
balik nganterin dan ngejemput aku
“Oh, ya udah.Entar kalau udah
sampek rumah kabari ya” balas Raden dengan senyumannya yang manis itu
Sebenarnya
Raden tahu jam pulang kerja part timenya Rika.Untuk
memastikan apakah Rika udah sampai belum dirumahnya, Raden menunggu Rika
didepan rumahnya.Sesampainya Rika di depan rumah, Raden terkejut karena melihat
Rika berboncengan dengan Riko.Riko adalah salah satu teman kerja Rika.Raden
juga tahu kalau Riko menyukai Rika, hanya saja Rika tetap menganggap Riko
sebagai teman biasa tanpa ada perasaan apapun.
“Eh Rik, udah dateng” sapa Raden
dengan muka kecewa dan sesak.Raden juga tahu, kalau Rika hanya menganggap Riko
sebagai teman.Tapi tetap saja, menurut Raden setangguh-tangguhnya seorang cewek
menutup hati, pasti akan luluh terhadap lelaki yang selalu ada untuknya.
“Iya Den.Kamu ngapain ada di
depan rumah.Masuk yuk” tawar Rika dengan muka bersalah karena takut Raden salah
paham akan kejadian itu.
“Oh, gak usah Rik.Aku mau
pulang.Aku barusan habis dari rumah temen, jadi sekalian mampir aja kesini”
balas Raden dengan nada bingung mencari alasan agar Rika tidak curiga dengan
sikapnya barusan.
“Rik, aku balik juga ya.Udah
malem juga.Kamu buruan istirahat, besok sekolah masuk pagi kan?” tepis Riko
sekalian untuk pamit pulang ke Rika
“Oh, iya Rik, Den.Hati-hati ya
kalian” jawab Rika sekalian melambaikan tangan kepada keduanya
Semenjak
kejadian itu, Raden memilih jauh dari Rika untuk beberapa saat hanya untuk
menata hatinya yang mulai takut kehilangan Rika.”Sebenernya, ngapain juga aku kayak gini? Punya hak apa aku seperti ini
ke Rika?Aku hanya temannya Rika, dan selamanya akan menjadi teman” Gumam
Raden.Rikapun merasa ada yang aneh dari Raden.Tidak hanya aneh, tapi juga
merasa sepi.Sepi karena orang yang dia sayang tiba-tiba pergi dan cuek begitu
saja.
Kring ... Kring ... Kring ...
Bel bunyi
sebanyak tiga kali, itu pertanda jam sekolah telah selesai dan murid-murid
langsung bergegas pergi untuk meninggalkan kelas.Saat itu, Rika memberanikan
diri kepada Raden tentang apa yang sedang terjadi diantara mereka.Rika menarik tangan
Raden dan berjalan mengarah pada lobby sekolah.
“Den, kamu kenapa? Kamu kok
akhir-akhir ini aneh?” tanya Rika dengan tatapan mata yang penuh harap kepada
Raden
“Hem, gpp Rik.Aku ... Aku cuma lagi
sibuk aja” jawab Raden dengan kepala menunduk
“Bohong” bentak Rika karena sudah
tidak tahan dengan sikap Raden
“Bagaimana kalau kamu tahu yang sesungguhnya? Perasaanku selama ini ke
kamu? Sikapku selama ini ke kamu? Apa kamu bakalan menjauh dari ku gara-gara
aku menyukaimu.Aku hanya tidak mau perasaan yang sudah kusimpan hampir sepuluh
tahun merusak kedekatan kita begitu saja.Masih belum waktunya Rik” Raden
merasakan perang batin yang amat besar.Dia bingung mencari alasan agar Rika
tidak mengetahui perasaan yang sudah dia pendam selama ini
“Den! Jawab!” nada Rika semakin
tinggi sehingga merusak lamunan Raden
“Hem, iya.Ya udah, hari ini kamu
libur kerja kan? Aku anter pulang kerumah aja ya?” Raden berusaha mengalihkan
topik pembicaraan.Dia hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya
kepada Rika yang entah itu akan menjadi happy
ending or sad ending?.
“Hem” Rika menganggukkan kepala
pertanda kalau dia setuju ajakan Raden.Mereka menuju parkiran.
“Raden? Apa kamu cemburu dengan kejadian
tempo hari itu? Tapi, tapi kenapa kamu tidak mengatakan yang sebenernya? Apa itu
hanya aku saja yang merasakan ini? Jika memang itu perasaan ku saja, apa maksud
sikap kamu selama ini ke aku? Teman? Ah sudahlah, yang penting kamu sudah
baikan dengan ku Den” Rikapun juga merasakan perang batin yang hebat.Dia
malu untuk mengatakan perasaannya yang sesungguhnya kepada Raden.
“Udah sampai nih” kata Raden
sambil membuyarkan lamunan mereka
“Hem, iya.Makasih ya.Mau masuk
dulu gak?” tawar Rika
“Oh, lain kali aja ya? Aku mau
nganterin mama pergi dulu.Aku langsung balik ya Rik” jawab Raden sekalian pamit
“Oh, ya udah.Ati ati ya. Salam
buat tante” kata Rika sambil melambaikan tangan ke Raden
Rik, hampir sepuluh tahun aku nunggu.Dan aku masih nunggu seperti
biasa.Hampir sepuluh tahun kita seperti ini, tapi aku masih saja gak berani
untuk memulai.Selama perjalanan Raden melamun.Dia masih memikirkan
perasaannya ke Rika yang hampir sepuluh tahun gak berani dia omongin.